Slider

Ketahui Cara Anggrek Menyesuaikan Diri

Anggrek adalah tumbuhan epifit, artinya mereka tumbuh di atas permukaan tanaman lain seperti pohon atau batang kayu. Karena mereka tidak memiliki akar yang menyentuh tanah, anggrek harus menyesuaikan diri dengan cara lain untuk memperoleh nutrisi, air, dan cahaya matahari yang cukup.

Salah satu cara anggrek menyesuaikan diri adalah dengan membentuk akar udara. Akar udara ini terdiri dari akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang anggrek dan dapat menjangkau udara untuk menyerap nutrisi dan kelembaban. Beberapa spesies anggrek memiliki akar udara yang cukup besar dan menonjol keluar dari pot atau wadah tempat mereka ditanam.

Hallo Pecinta Anggrek. 
Menjual Anggrek Berbagai Jenis dan Berkualitas Mulai 17rb.
 Lihat di Shopee

Anggrek memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, terutama dalam hal penyerapan air dan nutrisi. Berikut adalah beberapa cara anggrek menyesuaikan diri:

  1. Epifitisme: Banyak jenis anggrek yang tumbuh secara epifit, yaitu menempel pada pohon atau batang tanaman lain. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup dan akses yang lebih mudah terhadap air dan nutrisi yang berasal dari lingkungan sekitar.
  2. Penyerapan air: Anggrek yang tumbuh di lingkungan yang kering seperti di daerah tropis akan menyesuaikan diri dengan cara menyerap air dari udara melalui akar udara yang terdapat pada pangkal batang dan cabangnya. Akar udara ini berfungsi untuk menyerap kelembaban dan nutrisi yang ada di udara, sehingga anggrek tetap bisa bertahan hidup meskipun lingkungan sekitar kering.
  3. Symbiosis dengan jamur: Beberapa jenis anggrek membentuk hubungan mutualisme dengan jamur tertentu. Anggrek akan memberikan nutrisi untuk jamur, sedangkan jamur akan membantu mengambil nutrisi dari lingkungan dan memberikannya pada anggrek. Hubungan ini membantu anggrek untuk bertahan hidup di lingkungan yang kurang subur.
  4. Perubahan bentuk daun: Beberapa jenis anggrek dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang memiliki intensitas cahaya yang berbeda dengan merubah bentuk dan ukuran daunnya. Saat tumbuh di tempat yang terang, daun akan tumbuh lebih kecil dan kaku, sedangkan saat tumbuh di tempat yang redup, daun akan tumbuh lebih besar dan lembut untuk menangkap cahaya dengan lebih efektif.
  5. Perubahan warna bunga: Beberapa jenis anggrek dapat menyesuaikan warna bunga dengan lingkungan sekitarnya untuk menarik polinator. Saat tumbuh di lingkungan dengan intensitas cahaya tinggi, bunga akan lebih cerah dan memiliki warna yang lebih terang, sedangkan saat tumbuh di lingkungan yang kurang cahaya, bunga akan lebih pucat dan warnanya lebih terangkat.

Selain akar udara, bentuk dan warna bunga, dan pengaturan waktu berbunga, anggrek juga memiliki kemampuan lain untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Salah satunya adalah dengan menghasilkan senyawa kimia yang mampu menarik serangga penyerbuk.

Beberapa spesies anggrek menghasilkan senyawa kimia tertentu yang menyerupai feromon serangga betina, yang biasanya digunakan untuk menarik jantan agar datang dan melakukan kopulasi. Senyawa kimia ini akan menarik serangga jantan tertentu untuk datang dan mencari sumber feromon, namun ternyata mereka tidak menemukan serangga betina melainkan bunga anggrek yang berisi nektar.

Selain itu, anggrek juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang berbeda. Beberapa spesies anggrek tumbuh di lingkungan yang sangat lembap, seperti hutan hujan tropis, sedangkan yang lain tumbuh di lingkungan yang relatif kering, seperti savana atau dataran tinggi. Untuk menyesuaikan diri dengan kelembaban yang berbeda, anggrek dapat mengatur ukuran dan jumlah stomata (lubang-lubang kecil pada daun yang memungkinkan pertukaran gas) serta produksi lilin pada permukaan daun mereka.

Selain itu, anggrek juga dapat menyesuaikan diri dengan tingkat cahaya matahari yang berbeda. Beberapa spesies anggrek tumbuh di lingkungan yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung, sedangkan yang lain tumbuh di lingkungan yang teduh atau tersembunyi di bawah canopi pohon. Untuk menyesuaikan diri dengan tingkat cahaya yang berbeda, anggrek dapat mengatur ukuran daun mereka dan produksi pigmen fotosintetik yang berbeda.

Dengan kemampuan adaptasinya yang luar biasa, anggrek mampu bertahan hidup dan berkembang biak di berbagai lingkungan yang sulit, termasuk lingkungan yang sangat terbatas seperti di atas pohon atau di tebing curam. Kemampuan adaptasi ini juga menjadikan anggrek sebagai salah satu tanaman hias yang populer dan dicari banyak orang.
0
© all rights reserved
made with by templateszoo